BREAKING NEWS

Manfaat Puasa Berdasarkan Waktu


Durasi puasa yang baik bervariasi tergantung tujuannya, mulai dari 12 jam untuk pemula hingga 16 jam (metode 16/8) yang populer, atau 24 jam (Eat-Stop-Eat) satu atau dua kali seminggu. 

Durasi 12 jam sering disarankan bagi pemula untuk memulai karena relatif mudah. Penting untuk tetap terhidrasi selama puasa dan tidak memaksakan diri jika merasa tidak nyaman. 

0-4 jam 
- Fase pencernaan
- Tubuh menyerap dan memecah makanan terakhir Anda
- Insulin meningkat; menggunakan glukosa untuk energi

4-8 jam 
- Fase energi stabil
- Gula darah mulai turun perlahan
- Insulin mulai menurun
- Glukosa masih menjadi bahan bakar utama

8-12 jam 
- Deplesi glikogen
- Penyimpanan glikogen di hati perlahan-lahan habis
- Sinyal tubuh beralih ke pembakaran lemak

12-16 jam 
- Pembakaran lemak dimulai
- Keton mulai terbentuk saat lemak menjadi bahan bakar utama 
- Metabolisme menjadi lebih efisien
- Sensitivitas insulin membaik

16-24 jam
- Autophagy dimulai
- Autofagi = pembersihan sel. Sel-sel yang rusak mulai dipecah dan didaur ulang.
- Hormon pertumbuhan meningkat; peradangan menurun, menjaga otot + meningkatkan metabolisme lemak
- Peradangan mulai memudar
- Perbaikan mendalam & peningkatan kekebalan

24-36 jam
- Perbaikan seluler semakin intensif
- Sel-sel imun lama dibersihkan + diganti
- Fungsi kognitif dan kekebalan tubuh dapat meningkat

48-72 jam
- Pembaruan sel induk
- Sel induk diaktifkan
- Tubuh memulai pengaturan ulang sistem seluler dan kekebalan tubuh yang mendalam

- Autophagy bisa mulai terjadi setelah tubuh tidak mendapatkan makanan atau minuman selama sekitar 12-16 jam, dengan tingkat yang lebih signifikan setelah 24 jam puasa. 

Waktu pastinya bisa bervariasi untuk setiap individu tergantung metabolisme, tetapi studi pada hewan menunjukkan proses ini mencapai puncaknya sekitar 48 jam. (*)