BREAKING NEWS

Tim Kesehatan Kabupaten Soppeng Ikuti Orientasi Penguatan Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi


SEHATWEB.COM | SOPPENG — Kepala Dinkes Kabupaten Soppeng, Drs. Muhammad Evinuddin, MPA, menegaskan pentingnya perubahan fokus ini dalam penanganan stunting. Hal itu disampaikan saat kegiatan "Orientasi Penguatan Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) serta Pencatatan dan Pelaporan Balita Gizi Buruk" yang diikuti oleh 51 anggota Tim Asuhan Gizi terdiri dari dokter, bidan, perawat, dan ahli gizi—dari 17 Puskesmas di Soppeng.

"Selama ini kita banyak berfokus pada penanganan stunting. Padahal, masalah gizi lainnya seperti gizi kurang dan gizi buruk justru menjadi salah satu penyebab stunting itu sendiri," ujar Evinuddin, pada Senin (6/10).

Karena itu, kata dia, pendekatan pencegahan dan tata laksana Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) menjadi sangat penting agar penanganan masalah gizi dapat dilakukan secara menyeluruh.

Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Soppeng untuk mengatasi akar masalah gizi secara komprehensif, bukan hanya dampaknya.

Sementara Direktur Jenewa Institute, Surahmansah Said, MPH, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan respons langsung terhadap temuan di lapangan. 

"Banyak tenaga kesehatan yang belum memahami konsep PGBT," kata dia.

Karena itu, kami hadir kembali untuk memperkuat kapasitas Tim Asuhan Gizi agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai bagi balita gizi buruk, tidak hanya langsung melakukan rujukan.

Dengan PGBT, yang telah diadopsi Kementerian Kesehatan sejak 2019, nakes akan dibekali kemampuan untuk melakukan penemuan dini kasus, tata laksana yang tepat, dan pelaporan berbasis sistem melalui aplikasi Sigizi Terpadu, yang seluruhnya didampingi oleh fasilitator ahli, A. Dian Purnamasari Syafri, SGz., M.K.M.

Sebagai tindak lanjut, setiap Tim Asuhan Gizi diwajibkan segera mengunggah SK dan SOP Tim Asuhan Gizi ke sistem dan mulai menerapkan standar operasional PGBT. 

Dinkes Soppeng bersama Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan bertekad akan memastikan program ini berjalan melalui pembinaan dan pemantauan berkelanjutan.

Melalui dukungan ini, Soppeng kini berambisi menjadi contoh daerah yang berhasil menerapkan penanganan gizi buruk secara komprehensif, membuktikan bahwa daerah ini tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga tanggap dalam penanganan kasus gizi buruk guna melindungi tumbuh kembang anak Indonesia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, berkomitmen untuk meningkatkan Kesehatan Masyarakat Menuju Soppeng yang Sehat dan Sejahtera. (*)