SEHATWEB.COM | GAZA — Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza kembali menjadi sasaran serangan militer Israel, di tengah operasi darat yang berlangsung di utara dan selatan wilayah terkepung tersebut.
Otoritas kesehatan menyatakan, bahwa pertempuran di sekitar rumah sakit dan pengepungan militer Israel telah memaksa fasilitas medis utama itu menghentikan seluruh layanan.
“Unit perawatan intensif turut menjadi sasaran langsung,” kata Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al Sultan, dalam sebuah pernyataan yang disitat Al Jazeera, pada Selasa (20/5).
Melalui sebuah Video, Dr. Marwan Al-Sultan menyerukan agar pemerintah Indonesia mendesak penjajah Israel untuk segera menghentikan agresi dan memberlakukan gencatan senjata.
Sebagai informasi, Marwan Al Sultan masih bertahan di RS Indonesia bersama relawan lokal MER-C dan sejumlah staf lainnya.
Ia juga memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk keselamatan mereka.
"Yang kami butuhkan dari pesan kami adalah membuat tekanan oleh pemerintah anda dan penduduk anda, agar pihak Israel menghentikan serangan," kata dia.
Sementara pada Senin (19/5) dilaporkan, pasukan Israel menembaki Rumah Sakit Indonesia dan buldoser Israel meruntuhkan tembok utara rumah sakit.
Sumber-sumber medis mengatakan, bahwa 55 orang pasien, staf medis, dan warga sipil yang mengungsi masih berada di dalam rumah sakit, terperangkap dalam kondisi kemanusiaan yang memburuk dan tidak dapat bergerak dengan aman karena intensitas penembakan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina telah menyatakan bahwa semua rumah sakit di Gaza utara kini tidak beroperasi, dikutip dari laman Palestine Chronicle, pada Senin (19/5).
Dr. Saad Jameel merilis sebuah video yang menunjukkan adegan mengerikan saat seorang pasien dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia, diseret di atas tempat tidur rumah sakit saat melewati reruntuhan.
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, melumpuhkan semua fasilitas kesehatan di sana. Hal tersebut diungkapkan Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya yang disampaikan pada Minggu (18/5/2025).
"Pendudukan Israel telah meningkatkan pengepungan dengan serangan besar di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan sekitarnya, melarang masuk pasien, staf medis, dan perbekalan, sehingga rumah sakit itu tidak berfungsi," kata kementerian itu.
RS Indonesia menjadi fasilitas medis besar terakhir yang ditutup di wilayah itu setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.
"Seluruh rumah sakit umum di wilayah Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi," kata kementerian itu.
Serangan terhadap RS terjadi di tengah meningkatnya serangan udara Israel yang telah merenggut nyawa 103 orang di seluruh wilayah kantong Palestina itu.(*)